Kabupaten Bantul di Yogyakarta telah membuka Museum Sejarah Jawa di Jl. Parangtritis sebagai objek wisata baru.
seperti yang sudah di bahas oleh situs thejakartapost.com bahwa di situsnya ditulis "History of Java Museum in Bantul goes digital".
Museum ini dengan nyaman menampilkan sejarah Jawa melalui platform digital.
Museum ini dapat menjadi daya tarik baru bagi Bantul, ”kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo seperti dikutip oleh tempo.co
“Salah satu gerbang paling terkenal ke Bantul adalah Jl. Parangtritis"
Museum ini diselenggarakan oleh Yayasan Kerajaan D'Topeng, yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur.
“Museum ini mengundang pengunjung untuk mempelajari sejarah Jawa melalui platform digital langsung,” kata pendiri yayasan, Elly Tumiwa Halsamer.
Elly Tumiwa Halsamer mengatakan museum menampilkan 40 item di lima zona yang mewakili sejarah dan budaya Pulau Jawa. Item ini didukung oleh teknologi augmented reality dan pemetaan video canggih.
Museum ini juga dilengkapi dengan arena selfie yang disebut Kampung Selfie Mataraman, serta teater 4D.
"Artefak disajikan dengan teknologi modern untuk membuatnya lebih interaktif dan tidak membosankan," kata Elly.
Dia menjelaskan bahwa teknologi augmented reality membuat objek tampak hidup ketika mereka menggabungkan objek dua dimensi dengan realitas tiga dimensi, seperti sosok Komandan Cheng Ho.
nantinya sebelum masuk ke museum pengunjung akan di minta untuk mendownload aplikasi di playstore bernama "History Of Java Museum AR". aplikasi inilah yang nantinya akan dijalankan oleh masing-masing pengunjung untuk melihat animasi 3dimensi sehingga tampak nyata.
adapun beberapa koleksi yang ada di museum history of java yogyakarta sendiri yaitu menyajikan sejarah terlengkap mulai dari terbentuknya pulau jawa, masuknya agama-agama sebelum islam di pulau jawa.
seperti agama budha
seperti agama budha
Buddha Muchalinda
Statue
Muchalinda adalah patung
Budha yang menggambarkan 7 ular kobra yang menjaga Budha ketika meditasi saat
memperoleh pencerahan.
Buddha Statue
Dalam patung ini
menggambarkan sikap tangan atau Mudra menunjukkan sikap Ratnasambhawa yaitu
posisi memberikan pencerahan
Amoghasida Buddha
Statue
Posisi
Budha Amoghasida ini berposisi Mudra Amoghasidi yang merupakan gambaran Sang
Budha menolak segala energy keburukan.
Kelat Bahu
Hiasan
lengan dengan motif 2 kepala naga yang saling bertautan.
untuk lebih detail mengenai museum history of java yogyakarta silahkan ikuti akun sosial media dari HOJ melalui link berikut ini :